Minggu, 22 Juni 2014

Masa Kepersidenan Megawati Darurat Milite Di Aceh





Bentuk Implementasi Darurat militer di
Aceh ini adalah penggelaran Operasi
Terpadu. Operasi ini terdiri atas empat
operasi antara lain; Operasi Pemulihan
Keamanan; Operasi Kemanusiaan; Operasi
Penegakan Hukum; dan Operasi
Pemantapan jalannya Pemerintahan.
Namun demikian, pendekatan militer masih
menjadi fokus pemerintah untuk
menyelesaikan permasalahan di Aceh. Hal
ini terbukti dengan dibentuknya Komando
Pelaksana Operasi (Kolakops) Militer Aceh,
yang berfungsi sebagai institusi pelaksana
Operasi Pemulihan Keamanan di lapangan
oleh Megawati. Kolakops Aceh langsung
berada dibawah wewenang Panglima TNI
yang dibantu oleh sejumlah perwira
menengah dari tiga satuan tugas (satgas),
meliputi Satgas Darat, Satgas Laut, Satgas
Udara.

Akibatnya sejumlah kekerasan dan
pelanggaran HAM terus terjadi, bahkan
meningkat selama 12 bulan
diberlakukannya Darurat Militer di Aceh.
Bentuk-bentuk pelanggaran HAM tersebut
antara lain; Pembunuhan Diluar Hukum
(Extrajudicial Killing), Pembunuhan Kilat
(Summary Killing), Penghilangan Secara
Paksa (Forced Disappearances),
Penangkapan dan Penahanan Sewenang-
Wenang (Arbitrary Arrest and Detention),
Penculikan (Kidnaping), Penyiksaan dan
Tindakan Tidak Manusiawi Lainnya (Torture
and Other Cruel Inhuman or Degrading
Treatment or Punishment), Kejahatan
Seksual (Sexual Abuses), serta sejumlah
pembatasan hak asasi manusia lainnya.
KontraS sendiri mencatat, sebanyak 1.963
orang tewas, 2.100 orang luka-luka, serta
1.276 orang mengalami penangkapan dan
penahanan sewenang-wenang selama
periode tersebut.

TERJADI KEBOCORAN DI TUBUH TNI DALAM MASA PENCALONAN CAPRES PROBOWO DIKALA DIA MENJABAT NYA DI KOPASUS DULU
Puluhan mantan Kopassus mendeklarasikan dukungan terhadap calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Sabtu 21 Juni 2014.
Perwakilan mantan Kopassus, Kolonel (Purn) TNI Ruby menegaskan bahwa purnawirawan Kopassus tidak mau dipecah belah. Deklarasi hari ini mewakili dukungan mantan Kopassus se-Indonesia terhadap Prabowo-Hatta.
"Mantan baret merah seluruh Indonesia pilih Prabowo-Hatta adalah harga mati," kata Ruby di kantor Djoko Santoso Center, Jakarta.
Menurutnya, mantan Panglima ABRI Jenderal (Purn) Wiranto merupakan pihak yang paling bertanggung jawab pada peristiwa Mei 1998. "Beliau memerintahkan untuk membumihanguskan Jakarta dan Timor Timur. Kami adalah saksi hidup," ungkap dia.
Oleh sebab itu, Ruby merasa heran dengan pernyataan Wiranto yang menyebutkan bahwa Prabowo dipecat karena terlibat kasus penculikan. Apalagi Prabowo dipensiunkan secara hormat oleh Presiden BJ Habibie kala itu.
"Apa yang diucapkan Wiranto itu salah. Sudah tidak benar. Yang membumihanguskan 1998 itu perintah Wiranto," jelasnya.
Ruby menegaskan pernyataan Wiranto itu justru akan memecah belah dan mengadu domba Kopassus. Oleh karena itu, mereka mendesak Wiranto melepaskan wing komando milik Kopassus.
"Kalau dia terus memberikan pernyataan, kita akan cari dia. Di mana dia ada kita akan cari. Kalau dia diam, kita akan diam," tegas dia.
Bantahan Wiranto
Sebelumnya, mantan Panglima ABRI Jenderal (Purn) Wiranto sudah angkat bicara terkait tudingan dia terlibat dalam kasus kerusuhan Mei 1998. Wiranto mengaku beberapa waktu terakhir ini seolah disudutkan dengan tudingan dalam kasus penculikan aktivis dan penembakan mahasiswa.

Wiranto mengklaim, saat kejadian itu, dia selaku Panglima ABRI telah melakukan pencegahan dan menginstruksikan untuk mengusut siapa pun, baik dari sipil maupun militer yang terlibat kerusuhan Mei 1998.
"Sebagai Panglima ABRI saat itu, secara otomatis saya terlibat. Bukan sebagai dalang, namun sebagai pihak yang tidak melakukan pembiaran," kata Wiranto di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis 19 Juni 2014.
Mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan itu mengatakan, bila dia terlibat sebagai dalam kerusuhan, sudah dipastikan negara hancur. Karena sebagai Panglima ABRI saat itu, dia memiliki kekutan untuk menggerakan pasukan.

"Kerusuhan pasti akan berlarut larut seperti di Thailand, Mesir dan Suriah," ujarnya.
Dalam kondisi itu, Wiranto mengaku telah melakukan tindakan untuk mengendalikan situasi. Antara lain, menarik pasukan Kostrad dan Marinir dari Jawa Timur untuk mengamankan situasi. "Dalam waktu tiga hari situasi berjalan kondusif

Sabtu, 07 Juni 2014

Aceh Loen Sajang


Inilah kebaikan yg di balas untuk Rakyat Aceh Oleh Anak Perempuan Soekarno Prasiden RI pertama (MEGAWATI).

Kronologi operasi pengepungan Nisam, Acheh Utara.


Pada tanggal 25 Oktober 2002 operasi militer TNI dilakukan di tiga kecamatan Acheh Utara yaitu: Kecamatan Nisam, Kuta Makmur dan Muara Dua; gampong-gampong yang menjadi sasaran operasi seperti Cot Triëng, Cot Dua, Keutapang, Cot Mambong, Cot Igeuëh, Cot Me, Blang Kariëng, Simpang Panah, Ulèë Blang, Binjè, Ulèë Gunong dan meunasah Kruëng dalam Kecamatan Nisam. Dalam kecamatan Kuta Makmur yaitu Pulo Iboih, Kruëng Seupéng, begitu juga di kecamatan Muara Dua seperti Ujong Pacu, Loh Kumbang, Cot Triëng. 

DALAM OPERASI besar besaran tersebut TNI melibatkan ribuan personil dengan didukung kenderaan berat seperti tank dan panser juga senjata mortal. Puluhan mortil telah ditembakkan ke kawasan rawa-rawa. Sebelumnya ratusan warga masyarakat dari gampong-gampong terdekat telah memasuki areal tersebut untuk menyelamatkan diri dari kebringasan aparat TNI. Jumlah korban belum dapat didata, karena kawasan tersebut masih diblokir Aparat TNI yang melakukan operasi di tempat tersebut. 

Pada tanggal 31 Oktober 2002 sekira pukul 09.30 satu unit helicopter terbang melintasi perkampungan telah memuntahkan peluru, dimana sejumlah masyarakat yang mengungsi mendengarkan suara letusan yang sangat besar. Namun tentang jumlah korban belum dapat didata, karena kawasan tersebut masih terus dikepung oleh aparat TNI. Opearasi yang terus berlanjut telah mengakibatkan sejumlah masyarakat yang tertahan didalam kawasan lingkaran operasi telah menderita kelaparan. Beberapa warga masyarakat yang mencoba keluar untuk mendapatkan makanan telah ditangkap oleh TNI, sampai berita ini dilaporkan korban tidak diketahui kemana dibawa. 

Pada tanggal 02 Nov 2002 pasukan TNI terus ditambah, juga 4 unit tank dan 6 unit panser dari Lhokseumawe menuju kecamatan Nisam untuk melakukan serangan. 17 unit rumah di gampong Keutapang, Cot Me dan Blang Kariëng telah digerebak dengan kasar. Barang-barang perabotan rumah tangga dengan sengaja diobrak-abrik dengan alasan meyembunyikan perbekalan untuk TNA. Menurut pengakuan warga, orang perempuan dipaksa untuk membuka baju dengan alasan ada menyimpan senjata dan menjadi pemasuk makanan kepada anggota GAM. 

Sampai berita ini dilaporkan belum dapat diketahui jumlah korban yang terkena morti maupun yang hilang dan akibat penganiayaan. Sebelumnya pada tanggal 1 Oktober 2002 setelah satu unit helicopter memuntahkan peluru, Tim Palang Merah Indonesiaa (PMI) yang mencoba memasuki kawasan tersebut untuk mencari dan mengevakuasi mayat tidak dibenarkan oleh aparat TNI. Begitu juga Tim Monitoring Modalitas Keamanan DMD yang datang setelah itu untuk mencoba mendata korban yang jatuh akibat operasi militer tersebut juga tidak dibenarkan. Dan pada tanggal 8-November aparat TNI menyerang GAM menggunakan hellikopter malah masyarakat yang jadi korban. Dampai berita ini diturunkan situasi, kondisi di lapangan masih cucup memanas karna Aparat TNI masih melarang lembaga-lembaga kemanusiaan untuk masuk ke lapanggan. Selama TNI melaksanakan operasi di Desa Ulee Gunung, kambing diambil oleh aparat; di meunasah Blang Crot ayam diambil; di meunasah Krueng bebek nya diambil; di Ulee Blang ayam diambil oleh aparat TNI yang melaksanakan operasi. 

Pada tanggal 04 November 2002 sebahagian data korban yang sudah diterima pelecehan sexual, pembakaran, penganiaan, penembakan. 

Nama Korban penganiayaan dan pelecehan sexual oleh TNI batalyon 401 Rajawali dan SGI Kopassus 
No Nama korban Umur Jenis Kelamin Alamat Pekerjaan Keterangan 
1 Jauhari binti Djalil (25) Pr Blang Jrok-Nisam Petani Pelecehan seksual (Ditelanjangi) 
2 Salbi binti Gadeng (17) Pr Blang Jrok-Nisam Santri Pelecehan seksual (Ditelanjangi) 
3 Aminah binti Tgk. Yahya (27) Pr Krueng-Nisam Petani Pelecehan seksual (Ditelanjangi) 
4 Aisyah binti Daud (20) Pr Blang Jrok-Nisam Petani Pelecehan seksual (Ditelanjangi) 
5 Kamariah binti Jalil (30) Pr Blang Jrok-Nisam Petani Pelecehan seksual 
6 Hafsah binti Tgk. Bu (70) Pr Blang Jrok-isam Petani Rumah dibakar (Harta Benda) 
7 Walehi binti Hudai 60) Pr Blang Jrok-Nisam Petani Rumah dibakar (Harta Benda) 
8 Rubiah binti Tayeb -Ibu Usman (35) Pr Blang Jrok-Nisam Petani Dipukul di punggung dengan kayu (memar-memar). 
9 Tihasanah binti Syehban (25) Pr Blang Jrok-Nisam Petani Dipukul 
10 Wardaniah binA. Wahab (20) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Ditendang dan ditelanjangi 
11 M. Nasir bin Amin (25) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Dipukul dan pelecehan seksual (ditelanjangi) 
12 Adam bin Tgk. Ismail (25) Lk Krueng-Nisam Petani Pemukulan (memar-memar seluruh badan) 
13 Tgk. Ismail bin Saiban (50) Lk Krueng-Nisam Petani Pemukulan (memar-memar seluruh badan) 
14 Zainuddin bin M. Piat (35) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Mata kiri memar, bawah mata kanan memar, dan punggung/tubuh memar. 
15 Salamat bin Kaoi (40) Lk Blang Jrok-Nisam Tubuh memar-memar dan diinjak. 
16 A. Wahab bin Ibrahim (40) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Bibir memar. Ditangkap ketika memandu pencarian jenazah 
17 Hasyimi bin Wahab (18) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Muka dan mulut bengkak. 
18 Usman bin Gadeng (22) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Diinjak-injak dan punggung nyeri-nyeri 
19 Wayudan bin Syehban (37) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Diinjak-injak 
20 Hasan Basri bin Yacob (21) Lk Blang Jrok-Nisam Siswa SMA Diancam dengan parang di leher, ditendang, diinjak, punggung memar. 
21 Marzuki bin Matdi (27) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Keluar darah dan tekuk dipukul. 
22 Rusli bin Raban (45) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Dada ditendang dan dada nyeri-nyeri. 
23 Zulkarnain bin Abdullah (22) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Ditendang, dipukul dan diikat 1 malam. Uang sejumlah Rp. 70.000,- 
24 Zunaidi bin M. Daud (18) Lk Blang Jrok-Nisam Pelajar Ditampar, diinjak, tengkuk nyeri dan telinga. 
25 Abdullah bin Hasballah (42) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Ditendang dan dipukul 
26 Bayi umur 3 bulan Blang Jrok-Nisam Bayi Terpukul sewaktu ibunya dipukul. 
27 Yusuf bin Thaib (45) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Dipukul di bahu dan di badan. 
28 Hamid bin Abdullah (52) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Dipukul pakai popor senjata di penis dan di pukul di badan. 
29 Nurdin bin Ibrahim (35) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Meninggal, tembakan di kepala, rusuk, dada dan leher 
30 Zakaria bin Nawawi (45) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Dipukul pakai kayu, rumah dibakar (Harta Benda) 
31 Nurdin bin Rasyidin (30) Lk Blang Jrok-Nisam Petani Ditendang di dada, rumah dibakar (Harta Benda)

Filosofi 5 Jari Sang Pemimpin

Tubuh manusia pada hakekatnyamenunjukkan wujud nyata dari jiwa manusia itu sendiri. Berbagai bentuk daribagian tubuh manusia menyimpan berbagai rahasia kehidupan dan kepemimpinan.Tubuh adalah rahmat dari Allah SWT yang memberikan petunjuk kesempurnaan hidupsebagai manusia. Filosofi ini tercermin dalam jari manusia, sebagai manifestasidari kekuatan diri manusia.

Kali ini saya mengajak kita semua untukmemahami filosofi lima jari yang ada dalam tubuh manusia. Jari kita terdiridari lima bagian. Pertama jari ibu atau yang kita kenal dengan jari jempol,kedua jari telunjuk, ketiga jari tengah, keempat jari manis dan kelima adalahjari kelingking. Mari kita renungkan, bagaimana kelima jari kita memilikikaitan erat dengan leadership yang tertanam dalam diri kita.

Sekarang, bagaimana kita mengartikankelima jari kita yang memiliki arti kepemimpinan sejati yang berada di dalamtubuh kita.

Pertama, Ibu Jari. Pemimpin yang bijakadalah orang yang merasa tidak pernah segan dalam memberikan apresiasi, pujianatau sanjungan terhadap orang lain, baik bawahannya, relasi mitranya ataupunlawannya sekaligus. Jiwa sportivitas dan objektivitas menunjukkan bahwa kitaberjiwa besar dan cerdas dalam memberikan penghargaan buat orang lain yangtelah melaksanakan tugas dengan baik, meskipun dalam wujud satu langkah kecil.Sikap bijak kita melalui simbol ibu jari akan memberikan feedback   positif bagi kita maupun orang lain yangkita berikan apresiasi (appreciate)atau sanjungan. Ibu Jari dapat juga diartikan sebagai penghargaan (achievement) orang lain secara ikhlasdan terpuji. Ada nilai kebenaran dalam diri kita. Dan ada pertanggung jawaban (responsibility) baik vertical maupununiversal. Pemimpin yang bijak adalah pemimpin yang melalui tahapan kesuksesanyang bermanfaat, artinya sukses yang bermanfaat disini adalah bermanfaat bagidiri dia sendiri, orang lain dan lingkungannya.

Kedua, JariTelunjuk.  Pemimpin yang bijak adalah seorang pemimpin mampu memberikanperintah maupun tugas kepada bawahannya dengan tegas dan lugas. Pelimpahanwewenang dan tanggungjawab sesuai dengan fungsinya akan memudahkan kita bekerjasecara team work yang solid. Pemimpin harus memiliki keyakinan yang memilikikebenaran. Kuncinya adalah keimanan yang kuat kepada Allah SWT sebagaipenciptanya. Pemimpin tanpa iman adalah pemimpin yang zholim dan kejam, dansebaliknya pemimpin yang beriman adalah pemimpin yang membawa pengikutnyamenuju keselamatan. Disisi lain, Pemimpin yang bijak adalah pemimpin yang mampumeyakinkan orang lain mengikutinya menuju kesuksesan. Kedisplinan adalah kuncidari ketegasan dan komitmen. Pemimpin yang bijak juga mampu mengarahkan oranglain menuju yang lebih baik. Orang lain akan mengikuti kita jika arah yang ditujuadalah benar. Sifat yang ditunjukkan pada jari telunjuk juga keberanian danmaju selangkah dengan pertimbangan yang matang. Sifat lainnya kepemimpinan kitaadalah memerintah. Orang yang dapat memerintah adalah orang yang memilikitanggungjawab yang lebih besar dari pada orang yang menerima perintah. Olehkarena itu, perintah harus diartikan sebagai wujud kerja sama yang arif baikbagi yang memerintah maupun bagi yang menerima perintah. Oleh karena, ituseringkali jari telunjuk dapat diartikan sebagai pemerintahan. Dalam artipemerintahan yang melayani dan memberikan terbaik buat rakyat nya.

Ketiga, Jari Tengah. Kepemimpinanakan terwujud jika kita memiliki kearifan dan kebijaksanaan dalam menghadapimasalah dan menyelesaikan masalah. Seorang pemimpin harus mampu menjadipenengah dan penyelesai masalah (problemsolver), bukan problem maker(pembuat masalah). Konflik adalah bagian dari kehidupan. Setiap konflik yanglahir, pemimpin harus mampu menyelesaikan secara adil, menjadi mediator dan negosiatoryang baik serta penengah yang jujur. Serta menjadi juru runding yang memilikiintegritas yang kuat, sehingga semua orang akan merasakan kemenangan bersama.Tidak ada pihak yang menang dan kalah, namun kemenangan dimiliki oleh semuapihak. Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang dapat diterima oleh semuapihak tanpa ada pihak yang merasa keberpihakan sehingga merugikan pihaklainnya. Sikap penyeimbang terkadang menjadi alternatif dalam menghadapiberbagai masalah dan tantangan. Segala sesuatu pasti ada jalan keluarnya. Sikapinilah yang dibutuhkan pemimpin yang sebenarnya (the real of leaders)

Keempat, JariManis. Pemimpin tidaklah kaku, namun dia harusmemiliki jiwa humoris yang proporsional. Artinya humoris yang pada tempatnya.Pemimpin juga harus memiliki nilai seni yang tinggi dan bersahaja. Bukanlahsikap yang ditunjukkan secara arogan, emosional dan egois. Pemimpin harus dapatmenjadi suri tauladan yang baik bagi semua orang dan memberikan perilaku, tuturkata dan sikap yang lembut dan bijaksana. Pemimpin adalah pengakuan dari oranglain yang menghargai dan mendeklarasikan diri pemimpin itu sebagai pemimpin,bukan pengakuan sepihak dari diri seseorang tanpa didukung oleh pengikutnya.Oleh karena itu, pemimpin memiliki ikatan bathin dan simbolistik dengan oranglain. Ada kesetiaan dalam jiwa nya. Ada kekuatan keyakinan untuk bersama daripengikutnya dan ada ikatan yang suci dalam jiwa yang bersih.

Kelima, Jarikelingking. Pemimpin tidak dapat ditentukansecara fisik, karena yang menentukan kepemimpinan kita adalah karakter dan nilai(values) dalam diri kita. Pemimpinharus memiliki jiwa memaafkan dan rekonsiliasi. Kita harus mengerti kapan kitaharus memaafkan atau meminta maaf meskipun tidak melakukan kesalahan. Maafbukanlah arti menyerah, namun jiwa besar dalam memberikan perlindungan buatorang lain. Pemimpin juga harus mampu menyelamatkan orang lain meskipun dirinyaharus berkorban. Perisai diri bagi orang lain adalah upaya penyelamatan bagiorang lain. Meskipun kecil, namun dirinya selalu menjadi awal pengorbanan untukmenyelamatkan orang banyak.

Akhirnya, kita dapat simpulkan bahwa jari bukanlah pelengkap sematadalam tubuh kita, namun memiliki arti yang luas sebagai manisfestasi kesempurnaanmanusia sebagai khalifah di muka bumi ini. Nah, kini saatnya kitamengambil suatu sikap. Kembalilah pada fungsi jari yang kita gunakan, karenasetiap jari akan bermanfaat dalam keadaan yang sesuai dengan kondisi yang ada.Kelima jari kita akan memberikan makna yang kuat sebagai pemimpin dimasa yangakan datang. Temukan kepemimpinan itu di jari anda, gunakan tangan mu, kepaljari tanganmu dan wujudkan misi hidupmu, Selamat mencoba!

Sumber : Catatan Facebook - Fachrul Razi, S.IP, M.IP


Kamis, 05 Juni 2014

Aceh




Dalam perkembangan penulisan selanjutnya, ‘Aceh’ sering pula ditulis ‘Atjeh’. 


ACEH menyimpan banyak misteri. Salah satu misteri yang tampaknya belum terpecahkan hingga sekarang adalah tentang penulisan nama ‘Aceh’. Bila diselisik lebih jauh tentang penulisan kata Aceh dalam buku-buku sejarah, akan ditemukan kata Achei, Achin, Atchin, Atjeh, Aceh.
Konon katanya, nama ‘Aceh’ merupakan singkatan dari Arab, China, Endia (India), Hindia Belanda. Hal ini menurut sebagian orang didasarkan pada dua hal. Pertama, orang Aceh terdiri dari Arab, China, Endia (India), Hindia Belanda. Kedua, orang Aceh merupakan keturunan dari bangsa-bangsa itu. Akan tetapi, itu tampaknya tidak memiliki sumber yang jelas dan hanya merupakan spekulasi belaka. Dikatakan demikian karena berdasarkan catatan sejarah, yang pernah mendatangi Aceh dan menetap di Aceh bukan hanya Arab, China, Endia (India), Hindia Belanda. Bangsa-bangsa seperti Portugis, Vietnam, dan Afrika juga pernah mendatangi Aceh.
Sebenarnya berkaitan dengan nama Aceh ini, banyak ahli yang telah melakukan penelitian. Salah satunya adalah Denis Lombard. Ia menyebutkan, nama ‘Aceh’ baru disebut dengan pasti sekali dalam Suma Oriental yang dikarang di Malaka sekitar 1950 oleh Tomé Pires yang berkebangsaan Portugis. Lombard selanjutnya mengatakan, dalam buku itu kata ‘Aceh’ dieja ‘Achei’.
Beberapa tahun kemudian, dalam buku yang ditulis oleh Barros yang berjudul Da Asia disebutkan, pengejaan kata ‘Aceh’ dengan ‘Achei’ telah mengalami perubahan yang berbentuk adanya penyengauan bunyi pada akhir kata, yaitu ‘Achem’. Penyengauan bunyi ini juga terdapat dalam naskah-naskah Eropa abad ke-16, 17, dan 18. Di dalam naskah-naskah tersebut, kata ‘Aceh’ dieja ‘Achin’ dan ‘Atchin’.

Dalam sistem transkripsi ilmiah yang dikemukakan oleh L.C. Damais, kata ‘Aceh’ ditulis ‘Acih’. Lombard mengungkapkan, penulisan kata ‘Aceh’ dengan ‘Acih’ adalah penulisan yang sangat tepat jika ditinjau secara ilmiah karena setiap fonem dicatat dengan satu huruf saja, dan huruf i lebih baik daripada huruf e untuk mencatat huruf hidup kedua yang ucapannya sangat mendekati /i/.
Selanjutnya, sekitar akhir abad ke-19, nama tanah Aceh dipakai untuk menunjukkan seluruh daerah yag membentang dari ujung utara pulau itu sampai dengan suatu garis khayal yang menghubungkan Tamiang di pantai timur dengan Barus di pantai barat. Menurut Snouck Hurgronje, penduduknya membandingkan bentuk wilayah mereka yang kira-kira menyerupai segitiga itu dengan bentuk jeu-èe (tampah tradisional).

Dalam perkembangan penulisan selanjutnya, ‘Aceh’ sering pula ditulis ‘Atjeh’. Jika dikaitkan dengan sejarah perkembangan ejaan, penulisan seperti itu tentu saja merujuk pada ejaan lama, tepatnya ejaan van Ophuysen (1901-1947). Dalam ejaan ini, yang mewakili huruf /c/ seperti yang digunakan sekarang adalah /tj/. Jadi, untuk menyebutkan ‘cara’, misalnya, dalam ejaan lama ditulis /tjara/.